
Yogyakarta, 28 Juni 2025 –Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta) menyelenggarakan Workshop Kurikulum guna untuk meninjau dan mengevaluasi kurikulum yang sedang berlaku. Workshop ini dilakukan untuk memastikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sesuai dengan kebutuhan saat ini. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksukan untuk melakukan perbaikan dan penyesuain dengan identifikasi dari perkembangan ilmu pengetahuan, penyelarasan dengan kebutuhan stakeholders, alumni, dan mitra sehingga lulusan dari Prodi Aministrasi Publik ini kompetensi yang relevan serta dapat bersaing dengan dunia kerja.
Kegiatan workshop ini juga dirancang untuk peningkatan kualitas pembelajaran melalui pengembangan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang sesuai dengan kerangka dari visi prodi serta universitas. Di sisi lain, worksop ini juga menjadi wadah dalam merancang metode pembelajaran yang inovatif, kurikulum berbasis OBE, dan penyesuaian kurikulum dan mata kuliah berdasarkan aturan terbaru dari perundang-undangan maupun dari penilaian dari lembaga akreditasi nasional.
Workshop peninjauan kurikulum ini menghadirkan Prof. Dr. Paulus Israwan Setyoko, M.S. dan Dr. Denok Kurniasih, M.Si. sebagai pakar dalam penyusunan kurikulum. menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk penyempurnaan kurikulum. Kedua pakar menekankan pada perlunya kesesuaian antara visi prodi dan profil lulusan agar supaya lebih fokus pada Administrasi Publik yang kemudian terbagi pada public management dan public policy. Prof. Paulus menyarankan agar diksi kesehatan hanya menjadi nuansa dalam kurikulum, bukan bagian dari visi keilmuan karena dapat menyebabkan mempersempit ruang lingkup dari keilmuan prodi. Sementara itu, Dr. Denok menegaskan pentingnya merumuskan visi keilmuan yang mandiri, bukan turunan dari fakultas atau universitas, sehingga hal tersebut dapat juga selaras dengan standar dari Indonesian Association for Public Administration (IAPA).

Dalam hal struktur kurikulum, kedua pakar sepakat bahwa penyusunan Satuan Kredit Semester (SKS) harus mengacu pada regulasi dari Permenristekdikti No. 53 Tahun 2024, dengan pembatasan SKS di semester awal dan pengoptimalan semester antara. Selain itu perlu untuk pembagian jumlah distribusi per SKS dikarenakan hal tersebut juga Mereka juga merekomendasikan perampingan mata kuliah, termasuk penggabungan teori dan praktikum, serta pembatasan mata kuliah pilihan agar tidak terlalu kompleks. Selain itu, kurikulum perlu dirancang berbasis Outcome-Based Education (OBE) dengan siklus yang jelas, mulai dari perumusan CPL hingga evaluasi hasil belajar. Dr. Denok menambahkan bahwa penjaminan mutu harus mencakup tracer study dan evaluasi RPS secara berkala untuk memastikan ketercapaian CPL.
Kegiatan ini juga di dukung oleh Prodi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta seperti yang diungkap oleh Ketua Program Studi Gerry Katon Mahendra, S.IP., M.I.P., yang menyatakan bahwa “prodi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para narasumber yang telah berkenan hadir dan memberikan pencerahan dan arahan terhadap kurikulum prodi AP UNISA. Acara ini sekaligus menjadi bentuk komitmen nyata prodi terhadap kualitas kurikulum prodi. Setelah ini, komitmen dan aksi nyata dibutuhkan bersama oleh dosen prodi untuk menyelesaikan proses kurikulum”.
Oleh karenanya kegiatan ini akan akan diharapan mampu memberikan gambaran atau analogi bagi para Dosen Administrasi Publik Unisa Yogyakarta untuk menyusun kembali dari kurikulum yang sudah ada. Harapan ke depanya adalah perbaikan dari susunan dan struktur kurikulum dapat membawa perubahan dampak bagi pembelajaran dan kompetensi mahasiswa AP Unisa Yogyakarta.