Surabaya, 29–30 Juli 2025 — Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) melaksanakan kegiatan benchmarking ke dua kampus ternama di Jawa Timur, yaitu Program Studi Administrasi Publik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur pada 29 Juli 2025, dan Program Studi Administrasi Publik Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada 30 Juli 2025.
Kunjungan ini dipimpin oleh Kaprodi Administrasi Publik UNISA, Gerry Katon Mahendra, S.IP., M.I.P, didampingi Koordinator Kurikulum Erni Saharuddin, S.Sos., MPA, dan Pengendali Sistem Mutu Prodi Muhammad Fajrus Shodiq, S.IP., M.KP.
Di UPN Veteran Jatim, rombongan UNISA disambut langsung oleh Dekan FISIBPOL Dr. Catur Suratnoaji, M.Si, Wakil Dekan III Dr. Agus Widyarta, M.Si, dan Kaprodi Administrasi Publik Dra. Susi Hardjati, M.A.P.

Pertemuan ini membahas kekhasan UPN sebagai universitas dengan konsep “Bela Negara”, kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), serta pengelolaan laboratorium yang memiliki struktur organisasi mandiri di bawah Prodi. UPN juga membagikan praktik baik dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), seperti MBKM Bela Negara, KKN Bela Negara, hingga magang reguler yang terintegrasi dengan konversi SKS.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora UNISA Yogyakarta dengan Fakultas Ilmu Sosial, Budaya, dan Ilmu Politik UPN Veteran Jatim. MoA ini menjadi tonggak awal kerja sama strategis di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, yang diharapkan dapat memperluas jejaring dan meningkatkan kualitas kedua belah pihak.
Kapordi Administrasi Publik UNISA, Gerry Katon Mahendra, menyampaikan apresiasinya: “Sebagai prodi yang relatif muda, kami ingin belajar dari pengalaman UPN Veteran Jatim yang telah memiliki kekhasan dan rekam jejak panjang. Wawasan ini sangat berharga untuk memperkaya kurikulum, mengembangkan laboratorium, dan memperluas kolaborasi akademik,” ungkapnya.
Keesokan harinya, delegasi UNISA berkunjung ke UNAIR dan disambut oleh Prof. Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si, Nurul Jamila Hariani, S.IAN., MPA, Putu Aditya Ferdian Ariawantara, S.IP., M.KP. dan dosen-dosen Administrasi Publik UNAIR.
Kunjungan ini juga menjadi kesempatan bertemu Prof. Sulikah Asmorowati, S.Sos., M.Dev., Ph.D., Koordinator Kurikulum Pengurus Pusat IAPA, yang memberikan pandangan strategis terkait penyesuaian CPL Administrasi Publik dengan standar Nasional. Prof. Sulikah memberikan apresiasi terhadap langkah Prodi Administrasi Publik UNISA dalam merancang kurikulum berbasis visi yang jelas.
“AP UNISA sudah on the right track dalam penyusunan kurikulum. Visi dan pendekatan yang digunakan sudah mengarah pada pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan mampu menjawab kebutuhan dunia kerja saat ini maupun masa depan,” ujar Prof. Sulikah.
Diskusi di UNAIR juga menyoroti integrasi kurikulum dengan sertifikasi kompetensi, pengelolaan laboratorium berbasis SOP dan modul praktikum, serta peluang konversi mata kuliah pilihan menjadi program pengabdian atau riset yang diakui setara skripsi.
Menurut Gerry Katon Mahendra, “Potensi kemitraan dengan UNAIR sangat besar, mulai dari pengembangan kurikulum, sertifikasi analis kebijakan, hingga kolaborasi riset dan pengabdian. Kami melihat ini sebagai langkah konkret untuk meningkatkan daya saing lulusan.” Jelas Gerry.
Langkah Strategis Penguatan Kurikulum S1 Administrasi Publik UNISA
Benchmarking ini merupakan bagian dari upaya Prodi Administrasi Publik UNISA untuk memperkuat kurikulum, menyesuaikan profil lulusan dengan kebutuhan dunia kerja 2025–2030, dan membangun laboratorium yang modern serta adaptif.
Koordinator Kurikulum, Erni Saharuddin menegaskan, “masukan dari kedua kampus akan menjadi pijakan dalam revisi kurikulum dan perancangan laboratorium yang mampu mendukung pembelajaran berbasis riset, teknologi, dan kolaborasi lintas sektor” tegas Erni.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Prodi Administrasi Publik UNISA menargetkan peningkatan kualitas pembelajaran yang tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga relevan dengan tren global dalam bidang administrasi publik.