Jakarta, 11 Oktober 2025 — Tiga mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta), yaitu Theresia Wilmince (Mahasiswa angkatan 2021), Ade Nur Rizki (Mahasiswa angkatan 2022), dan Baiq Hizmiatul Yastri (Mahasiswa angkatan 2022), berkesempatan mengikuti Kartini’s Empowerment Symposium 2025 yang diselenggarakan pada 11 Oktober 2025 di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KEMENPPPA RI).

Kegiatan berskala nasional yang digagas oleh Women’s Summit ini berkolaborasi dengan Duta Inspirasi Indonesia serta didukung oleh KEMENPPPA RI. Symposium ini menghadirkan ruang dialog dan edukasi bagi perempuan muda dari seluruh Indonesia untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan, meningkatkan kesadaran gender, serta memahami isu-isu pemberdayaan perempuan di era kontemporer.

Sepanjang acara, peserta mendapatkan beragam perspektif dari para narasumber inspiratif melalui sesi talkshow, diskusi tematik, dan kegiatan refleksi. Ketiga mahasiswa AP UNISA Yogyakarta aktif mengikuti proses tersebut dan mendapatkan pengalaman mendalam yang memperkaya pengetahuan serta kepekaan sosial mereka. Ade Nur Rizki menyampaikan bahwa momen ini memberinya ruang refleksi yang bermakna. “Kita tidak hanya mendapatkan materi, tapi juga mencoba merefleksikan diri dan kembali mengingat peran pahlawan perempuan yang telah memberikan makna terlebih dahulu,” ungkapnya.

Selain memperluas wawasan terkait isu kesetaraan gender, kegiatan ini juga mempertemukan peserta dari berbagai daerah untuk membangun jejaring kolaboratif dalam isu pemberdayaan perempuan. Pengalaman ini menjadi langkah penting bagi para mahasiswa Administrasi Publik UNISA Yogyakarta dalam memperkuat kepemimpinan sosial dan kontribusi mereka terhadap pemberdayaan komunitas.

Partisipasi mahasiswa dalam forum nasional ini sekaligus mencerminkan komitmen Prodi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta untuk terus mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa melalui pengalaman belajar di luar kampus. Prodi berupaya mencetak lulusan yang kritis, berdaya, dan sensitif terhadap isu pembangunan sosial, termasuk kesetaraan gender dan perlindungan perempuan di Indonesia.