Bangkok, 14 Oktober 2025 — Salah satu mahasiswa Program Studi S1 Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Wahyu Aditya Rawul telah berpartisipasi dalam ASEAN Youth Sustainability Forum (AYSF) 2025 yang diselenggarakan oleh ASEAN Youth Organization (AYO) pada 8–12 Oktober 2025 di Bangkok, Thailand. Mahasiswa yang akrab dipanggil adit tersebut merupakan mahasiswa angkatan 2022. Keterlibatan Adit di forum kepemudaan internasional ini menjadi salah satu bukti komitmen UNISA dalam menghadirkan generasi muda yang peduli isu global, khususnya keberlanjutan dan pembangunan inklusif.

AYSF merupakan wadah kolaborasi pemuda Asia Tenggara untuk melahirkan solusi terhadap tantangan perubahan iklim, ketahanan lingkungan, ekonomi hijau, serta masa depan pembangunan berkelanjutan ASEAN 2045. Forum ini juga diikuti oleh delegasi pemuda dari Negara ASEAN, India, dan Bangladesh, menghadirkan berbagai narasumber lintas negara yang kompeten di bidang pendidikan, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.

Pada hari pertama, Adit bersama para pemuda ASEAN mengikuti diskusi inspiratif dengan para speaker dari Indonesia, Thailand, dan Singapura. Mereka membahas peran generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim serta bagaimana teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi solusi murah dan adaptif untuk keberlanjutan kawasan. Diskusi interaktif ini memperkuat pemahaman peserta mengenai urgensi inovasi berbasis teknologi dalam menjawab krisis lingkungan.

Di hari kedua, rangkaian kegiatan dilaksanakan di United Nations Conference Centre (UNCC) Bangkok, di mana para peserta memetakan isu-isu keberlanjutan regional dan belajar merancang konsep ekonomi sirkular. Dengan bimbingan para ahli, peserta didorong menghasilkan ide-ide berani dan solutif yang dapat diterapkan dalam bentuk aksi nyata di lingkungan masing-masing.

Puncaknya, pada hari ketiga, setiap kelompok peserta mempresentasikan proyek inovatif berbasis SDGs. Adit bersama timnya mengusung gagasan yang mendukung ekonomi hijau dan peningkatan kesadaran publik terhadap isu keberlanjutan. Momen ini menjadi bukti bahwa kontribusi kaum muda memiliki dampak strategis dalam mendorong perubahan dan memperkuat masa depan pembangunan berkelanjutan ASEAN.

Adit menyampaikan bahwa mengikuti AYSF 2025 merupakan “sebuah privilege besar”.Ia menambahkan, “Pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas negara untuk masa depan keberlanjutan Asia Tenggara” ujarnya.

Partisipasi ini menegaskan bahwa mahasiswa Administrasi Publik UNISA Yogyakarta mampu bersaing dan berkontribusi dalam forum internasional, sekaligus menjadi representasi anak muda Indonesia yang aktif dalam isu perubahan iklim, inovasi teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.