Yogyakarta, 03 Juli 2025 – Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta) menyelenggarakan International Expert Lectures: Political Communication and Policy Advocacy in Time Of Disruption: Strategies, Challenges, and the Role of Society. Acara ini langsung diampu oleh Wanwichit Boonprong, M.A.,Ph.D. dari Rangsit University Thailand. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghadirkan pakar internasional di bidang politik dan komunikasi yang akan membahas dinamika adanya komunikasi dan konstelasi politik yang terjadi di Thailand dan komparasi dengan di Indonesia.
Fokus yang digunakan adalah penggunaan teknologi informasi, polarisasi politik, dan aktor-aktor politik. Fokus diskusi ini terfokus pada strategi komunikasi politik yang efektif, tantangan kebijakan dan peran masyarakat dalam proses kebijakan publik. Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Unisa Yogyakarta juga sangat aktif dan interaktif dalam menyampaikan diskusi dan pandangan kritis terhadap advokasi kebijakan di Indonesia. Salah satu mahasiswa Administrasi Publik, Baiq Amalia menjelaskan bahwa aspirasi dari masyarakat di ruang publik dan dominasi oleh narasi mengenai dinamika kebijakan di Indonesia khususnya akibat disrupsi teknologi informasi.
Pembicara dari Rangsit University Mr. Wanwichit Boonprong, M.A.,Ph.D. menekankan bahwa era disrupsi menuntut pemerintah dan lembaga publik untuk merumuskan strategi komunikasi yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dalam menjawab isu-isu sosial secara transparan dan partisipatif. Ia juga menyoroti pentingnya membangun kepercayaan publik di tengah maraknya misinformasi dan hoaks yang beredar luas melalui media sosial. Hal tersebut dikarenakan isu-isu politik dan komunikasi publik diera kontemporer
Dalam sesi diskusi, mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis seputar keterlibatan generasi muda dalam advokasi kebijakan berbasis data serta potensi kolaborasi antara lembaga akademik dan komunitas akar rumput. Kegiatan ini juga menjadi wadah pertukaran ide antar budaya yang memperkuat jejaring internasional UNISA Yogyakarta.

Kegiatan ini juga di dukung oleh Prodi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta seperti yang diungkap oleh Ketua Program Studi Gerry Katon Mahendra, S.IP., M.I.P., yang menyatakan bahwa “Kuliah Umum Internasional bersama Rangsit University Thailand merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta. Kegiatan ini memberikan wawasan global dan perspektif baru dalam memahami isu-isu administrasi publik dan kebijakan di tingkat internasional”.
Kami mengapresiasi materi yang disampaikan dengan sangat aplikatif dan relevan, serta membuka ruang diskusi yang interaktif. Harapan kami, kerja sama internasional seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang ke arah program-program kolaborasi lainnya, seperti joint research dan student exchange, sehingga semakin memperkuat internasionalisasi prodi kami di masa depan.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan Memorium of Understanding (MoU) antara Unisa Yogyakarta dengan Rangsit University sebagai upaya memperluas kerja sama akademik, kemahasiswaan, dan kemitraan lainnya. Kegiatan ini diharapkan menjadikan Unisa Yogyakarta menjadi kampus yang memiliki jejaring internasional dengan menegaskan Unisa sebagai kampus yang progresif dan internasional.