Sleman, 2 September – Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta) menggelar Lokakarya Reorientasi Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dengan tema “Alumni Berdaya, Prodi Administrasi Publik Berjaya”. Acara yang diadakan pada Senin 2 September 2024 pukul 08.30 hingga 12.00 ini di Gedung Siti Moendjijah Unisa Yogyakarta lantai 2, dihadiri oleh dosen-dosen Program Studi Administrasi Publik dan para alumni yang mengikuti secara blended.
Lokakarya ini bertujuan untuk meninjau kembali penerapan kurikulum berbasis OBE di lingkungan akademik, serta menggali pengalaman dari alumni untuk peningkatan mutu pendidikan. Salah satu pembicara utama, Sa’id Supriyadi, S.AP, yang merupakan alumni Administrasi Publik tahun 2023 dan saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor LazizMu Bantul Kota, berbagi pengalaman berharga mengenai manajemen pelayanan publik yang berbasiskan nilai, adab, ilmu, dan amal.
“Dalam membuat Rencana Strategis Program Sekolah Mentari yang didirikan pasca COVID-19 untuk anak-anak yang kehilangan orang tua, banyak hal yang saya terapkan dari bekal yang saya peroleh di Program Studi Administrasi Publik ini, termasuk dalam Program Peduli Guru yang memuat Monev (Monitoring dan Evaluasi) dan lainnya,” ujar Sa’id.
Selain itu, Sa’id juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap sistem kebijakan dalam manajemen publik. “Kebijakan itu bukan dari ‘Sinten’, tapi ‘sistem’. Lulusan AP harus bisa beradaptasi terhadap sistem,” tambahnya.
Gerry Katon Mahendra, SIP, M.I.P, Kaprodi Administrasi Publik Unisa, menambahkan bahwa kurikulum yang diterapkan di program studi ini selalu disesuaikan dengan kebijakan pemerintah, termasuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Kami terus berinovasi dengan pengembangan riset, studi independen, magang, hingga program pertukaran mahasiswa dan membangun desa sebagai bagian dari adaptasi dan perkembangan kita,” jelas Gerry.
Lebih lanjut, Gerry juga mengungkapkan bahwa pengembangan kompetensi mahasiswa ke depan akan diperkuat dengan penerapan mata kuliah berbasis Case-Based Learning (CBL) dan Project-Based Learning (PBL). Selain itu, sertifikat pendamping ijazah akan dibuka sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing lulusan.
Alumni lain yang hadir, Safrilul Ulum, S.AP., yang merupakan bagian dari angkatan pertama Administrasi Publik Unisa, turut memberikan apresiasi terhadap perkembangan program studi. “Melihat kondisi Administrasi Publik saat ini, saya sangat bersyukur karena saya melihat banyak perkembangan dan progres yang signifikan menuju kesempurnaan,” ungkapnya.
Lokakarya ini sebagai bagian dari upaya menjaga serta meningkatkan kualitas pendidikan di Program Studi Administrasi Publik Unisa Yogyakarta, yang tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga pada pengembangan soft skills yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.