Jum’at 22 September 2017 Program Studi Administrasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) mengadakan seminar/kuliah umum dengan tema “Dinamika Kebijakan Publik Di Era Globalisasi”. Pembicara utama seminar/kuliah umum ini adalah Dekan FISIPOL UGM Dr. Erwan Agus Purwanto M.si. Kegiatan ini diawali pembukaan dan sambutan dari Kaprodi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta Dewi Amantun Suryani S.IP MAP dengan didampingi oleh dosen Administrasi Publik UNISA Yogyakarta, seluruh mahasiswa Administrasi Publik UNISA Yogyakarta angkatan 2016 dan 2017 serta tamu undangan dari Program Studi Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Makassar.
Materi Kuliah Umum
Dewasa ini kehidupan masyarakat semakin dijejali dengan beraneka ragam bentuk perubahan kearah Digitalisasi dengan perkembangan yang beragam. Berbagai macam jenis produk perangkat elektronik seperti Smartphone dengan berbagai macam merk dan tawaran teknologi. Teknologi yang ditawarkan mulai dari perangkat software hingga perangkat hardware. Berbagai macam aplikasi mulai dari aplikasi komunikasi, jual beli online, bahkan sampai transportasi online tersedia dan mudah diakses oleh berbagai kalangan yang disediakan secara gratis.
Tentunya dengan hadirnya teknologi tersebut akan memudahkan masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini jika tidak diawasi dan dikontrol tentu saja akan menimbulkan dampak. Guna meminimalisir dampak tersebut, tentu harus ada kebijakan publik yang tepat sebagai regulasi yang berfungsi untuk memberi proteksi supaya teknologi mampu menghadirkan nilai manfaat yang besar. Dr. Erwan Agus Purwanto M.Si menghimbau kepada mahasiswa khususnya prodi Administrasi Publik/Negara, untuk mengetahui dan peka terhadap Isu Masyarakat Digital. Yaitu masyarakat yang menjadikan sistem digital sebagai kubutuhan pokok sehari-harinya seperti internet dan media sosial lainnya.
Dengan munculnya fenomena tersebut tentunya memberi kemudahan dan dampak positif bagi setiap pengguna/user dalam mencari informasi, ilmu pengetahuan, dan sebagai sarana bisnis. Misalkan, seperti yang dituturkan oleh Dr. Erwan Agus Purwanto M.Si sekarang ini di UGM sedang mengembangkan sistem kuliah online yang diberi nama MOOCS yang memudahkan Mahasiswa untuk belajar meskipun tidak kekampus. Adanya media sosial, YouTube, dan media-media lainnya yang merupakan fenomena luar biasa yang sudah lazim. Dengan adanya berbagai kemudahan aplikasi tersebut masyarakat diharapakan tidak hanya sekedar menjadi pengguna/user tapi bisa sebagai produsen sehingga mampu meraih nilai ekonomis yang lebih baik.
Dilansir dari http://www.kominfo.go.id bahwa menurut lembaga e-Marketer populasi netter di Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada tahun 2014 menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbesar dunia. Pada tahun 2017 netter Tanah Air digadang bakal mencapai 112 juta orang mengalahkan Jepang yang sementara berada diperingkat 5 dunia. Teknologi, apabila tidak dikelola dengan baik tentu saja dikhawatirkan akan menjadi sumber masalah dimasa yang akan datang, sehingga harus dipersiapkan kebijakan publik yang jitu untuk meminimalisir hal tersebut. Contoh terkini menyebutkan, munculnya online shop mulai mengancam keberadaan pusat perbelanjaan seperti mall dan lainnya seperti yang terjadi di berbagai Negara.
Contoh lain, tersebarnya Hoax News yang menjadikan masyarakat sulit membedakan yang benar dan yang salah. Jangan sampai Online Democration yang diharapkan menjadikan kehidupan demokrasi lebih baik justru mengarah kepada hal yang lebih buruk. Maka dari peristiwa-peristiwa tersebut Dr. Erwan Agus Purwanto M.Si menegaskan agar para Mahasiswa khususnya prodi Administrasi Publik/negara mulai bersiap sejak dini untuk kritis dan siap menghadapi tantangan-tangan tersebut dan mampu menghasilkan rekomendasi kebijakan publik yang tepat dimasa depan.
Oleh : Muhammad Syahroni, Mahasiswa Administrasi Publik UNISA Yogyakarta