Yogyakarta, 23 Mei 2025 — Komitmen untuk menghadirkan pembelajaran yang aplikatif dan berorientasi masa depan terus ditunjukkan oleh Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa). Salah satunya melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar yang mengusung tema “Akuntabilitas dan Pengukuran Indikator Kinerja Organisasi Publik”, bertempat di Gedung Siti Moendjijah, Unisa Yogyakarta. Acara yang digelar pada Jumat 23, Mei 2025 Pukul 13.00 di Gedung Siti Moendjijah Unisa Yogyakarta. Kegiatan tersebut, menghadirkan Dr. AP. Dra. Tri Yuniningsih, M.Si, Ketua Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP), sebagai narasumber utama.

Kuliah pakar ini menjadi bagian penting dari penguatan pembelajaran untuk mata kuliah Manajemen Kinerja Organisasi, yang diikuti oleh mahasiswa semester 2, semester 6 dan kelas RPL. Dalam pemaparannya, Dr. Tri Yuniningsih menekankan pentingnya pengukuran kinerja sektor publik yang akurat dan akuntabel sebagai dasar dalam mewujudkan birokrasi yang transparan, produktif, dan efisien.

“Pengukuran kinerja bagi organisasi publik, baik dalam bentuk SAKIP maupun LAKIP, harus dikaji secara serius sebagai bagian dari monitoring dan pertanggungjawaban kepada publik,” tegas Dr. Tri.

Lebih lanjut, beliau memaparkan pentingnya transisi tata kelola menuju Human Governance, yang mengedepankan nilai-nilai etika dan tanggung jawab manusia sebagai pusat pengelolaan pemerintahan. Ia juga menyampaikan bahwa reformasi birokrasi yang dimulai sejak era pasca-Orde Baru kini memasuki fase penting menuju 2025 sebagai puncak reformasi, yang menuntut pengelolaan SDM unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dalam kuliah tersebut, narasumber juga menguraikan jenis dan indikator kinerja sektor publik sebagaimana dikemukakan Bastian (2006), yakni: indikator masukan (input), luaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Ia menambahkan bahwa pendekatan pengukuran ini tidak lepas dari teori Isomorfisme Institusional (Dimaggio & Powell, 1983) yang meliputi tekanan koersif (coercive), peniruan (mimetic), dan norma profesional (normative).

“Calon administrator publik harus mampu berpikir serius dan strategis dalam menyusun serta menerapkan indikator kinerja organisasi publik secara tepat dan terukur,” pesan Dr. Tri menutup sesi kuliahnya.

Sementara itu, Dewi Amanatun Suryani, S.IP., MPA, dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kinerja Organisasi sekaligus penanggung jawab kegiatan, menyatakan bahwa kehadiran narasumber dari UNDIP menjadi momen yang sangat penting dalam memperkaya perspektif mahasiswa. “Kehadiran Dr. Tri Yuniningsih sebagai pakar kelembagaan publik memberi wawasan tentang dinamika terbaru pengukuran kinerja sektor publik, dan membuka cakrawala berpikir mahasiswa lebih luas,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan kuliah pakar ini merupakan bagian dari bentuk kerja sama antara FISIP UNDIP dan Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHum) Unisa Yogyakarta dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, pengabdian masyarakat, penulisan buku, hingga kolaborasi riset bersama.