Yogyakarta, 22 Oktober 2024 – Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) kembali melaksanakan program Praktisi Mengajar dalam rangka implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Acara ini berlangsung pada Senin, 21 Oktober 2024, di Ruang Kelas SM.05.16, Gedung Siti Moendjijah, UNISA Yogyakarta, dengan mengusung tema “Tantangan dan Inovasi Birokrasi Digital: Peran Komunikasi dan Informatika dalam Tata Kelola Pemerintahan Modern.” Kegiatan ini menghadirkan Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, S.IP., M.Si, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, sebagai narasumber utama.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa semester 3 Prodi Administrasi Publik Unisa yang mendapat kesempatan untuk mendapatkan wawasan langsung mengenai tantangan dan inovasi dalam birokrasi digital. Dalam pemaparannya, Hari Edi menekankan bahwa transformasi digital adalah perubahan yang tidak dapat dibalikkan (irreversible change) dan menjadi elemen penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, serta mampu memberikan pelayanan publik yang antisipatif terhadap kebutuhan masyarakat.
Muhammad Fajrus Shodiq, S.IP., M.KP, Dosen Administrasi Publik Unisa sebagai moderator memberikan pengantar “Birokrat tingkat daerah tetap memerlukan kearifan lokal dalam proses transformasi digital, sehingga birokrasi modern tetap selaras dengan etika dan budaya setempat.” ungkapnya.
Perubahan Mindset; Mendorong Perubahan Budaya Birokrasi
Pentingnya perubahan pola pikir atau growth mindset dalam pengembangan kapasitas dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di DIY sebagai bagian dari upaya transformasi digital. Menurutnya, “Transformasi digital ini tidak hanya soal adopsi teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir dan peningkatan kompetensi yang berkelanjutan.” jelas Hari. Ia menjelaskan bahwa Pemda DIY telah mengambil beberapa langkah konkret, seperti menginisiasi Digital Leadership Academy yang bertujuan meningkatkan kapasitas pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam memahami dan mengimplementasikan teknologi digital.
Selain itu, terdapat juga Government Transformation Academy (GTA), sebuah program yang dirancang untuk memperkuat kompetensi ASN dalam mendukung akselerasi transformasi digital. Pelatihan teknis yang mencakup perlindungan data, operasi keamanan, penanganan pengaduan publik, dan pengelolaan informasi modern juga menjadi fokus utama. Dengan inisiatif ini, diharapkan ASN DIY mampu merespons tantangan birokrasi modern yang semakin berorientasi pada teknologi.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teoretis kepada mahasiswa, tetapi juga memperlihatkan penerapan nyata transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan, sekaligus mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan birokrasi di masa depan yang semakin mengandalkan teknologi informasi.