Yogyakarta, 31 Oktober 2024 – Program Studi Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) menyelenggarakan kembali kegiatan Praktisi Mengajar untuk mata kuliah Kebijakan Kesehatan Masyarakat bertema “Manajemen Kesehatan dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting”. Acara ini terbagi dalam dua sesi, yaitu Selasa, 29 Oktober 2024, dan Kamis, 31 Oktober 2024, dimulai pukul 08.00 WIB di Gedung Siti Moendjijah, Ruang SM.2.12. Dengan menghadirkan narasumber utama Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS, Ketua Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) UGM, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester lima Administrasi Publik dan didukung oleh pendanaan Hibah PKKM.
Dr. Andreasta membuka diskusi dengan memaparkan data stunting di Indonesia, mencatat persentase anak yang terdampak: 24,4% pada 2021, menurun menjadi 21,6% pada 2022. Meskipun tren penurunan berlanjut, Dr. Andreasta menyebutkan bahwa pencapaian target nasional tahun 2023 sebesar 14% masih menjadi tantangan, seiring kompleksitas faktor penyebab. “Stunting dipengaruhi oleh kombinasi faktor gizi, kesehatan, sanitasi, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya,” jelas Dr. Andreasta, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menangani seluruh faktor tersebut secara terpadu.
Peran vital pendidikan kebijakan kesehatan
Nur Fitri Mutmainah, S.IP., MPA, Dosen Administrasi Publik UNISA dan penanggung jawab mata kuliah Kebijakan Kesehatan Masyarakat, juga menegaskan peran vital pendidikan kebijakan kesehatan dalam mempersiapkan mahasiswa untuk terlibat dalam upaya perbaikan layanan kesehatan. “Melalui mata kuliah ini, mahasiswa belajar memahami peran pemerintah sebagai aktor utama penyedia layanan kesehatan yang adil, serta bagaimana administrasi publik mendukung akses, efisiensi, dan efektivitas layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Nur Fitri.
Lebih jauh, Nur Fitri yang juga sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum) Unisa, menyoroti peran berbagai aktor, termasuk sektor swasta dan kelompok masyarakat, dalam mencapai kesehatan masyarakat secara holistik. “Stunting adalah masalah kesehatan global yang berdampak pada perkembangan anak jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kesehatan remaja usia nikah, pasangan suami istri, dan ibu hamil guna mencegah kondisi ini,” jelasnya, menekankan urgensi koordinasi seluruh elemen masyarakat dalam mendukung masyarakat yang sehat.
Acara ini menunjukkan komitmen UNISA untuk meningkatkan wawasan mahasiswa tentang manajemen kesehatan publik dalam menangani tantangan nasional seperti stunting, dengan harapan bahwa lulusan Administrasi Publik UNISA dapat berkontribusi secara signifikan pada kesehatan masyarakat.