Yogyakarta, 09 Juni 2024 – Dalam upaya memperkuat kapasitas wirausaha anggota ‘Aisyiyah di luar negeri, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Hongkong menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Temu Kangen Kampus Wirausaha ‘Aisyiyah secara daring. Kegiatan ini disambut baik oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes., yang memberikan apresiasi pada penguatan bagi anggota PCIA Hongkong. Dalam sambutannya, Salmah Orbayinah menyampaikan pentingnya memperkuat kapasitas keanggotaan ‘Aisyiyah di luar negeri, khususnya di Hongkong. Beliau menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya internasionalisasi gerakan ‘Aisyiyah di dunia global. FGD ini difasilitasi oleh Dewi Amanatun Suryani, S.IP., MPA., dosen Administrasi Publik dan tim Fitri Maulidah Rahmawati, SE., MM. dosen Manajemen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sekaligus keduanya Pengurus Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PP ‘Aisyiyah.

Utik Bidayati, SE., M.Si., Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PP ‘Aisyiyah, yang turut hadir menyampaikan pentingnya penguatan untuk berwirausaha melalui bekal yang sudah dimiliki, baik modal maupun keterampilan. Dalam merintis usaha, proses yang dijalani tidak instant dan penting untuk percaya pada tata kelola yang baik. “Kita perlu menemukan bidang yang sesuai dengan minat dan hobi kita, serta membangun jaringan dan masuk ke dalam komunitas yang mendukung keinginan kita,” tambahnya.

Sri Nasiati Umaroh, Ketua PCIA Hongkong, menyoroti tantangan yang dihadapi PMI ketika kembali ke tanah air, terutama dalam mencari partner atau mitra usaha dan jejaring. “Banyak yang ingin mendapatkan uang tapi tidak mau bekerja keras. Tantangan utama adalah mencari partner yang bisa diajak bekerja sama,” katanya.

Selaras dengan hal tersebut, Dewi Amanatun Suryani menambahkan bahwa harapan dan tindak lanjut dari kegiatan FGD ini adalah menggali potensi dan kesiapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tergabung dalam PCIA Hongkong untuk menyiapkan diri sebelum kembali ke Indonesia. “PMI tidak selamanya bekerja di luar negeri dan berjarak dengan keluarga, namun bisa kembali bersama keluarga memberdayakan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan. Rencana tindak lanjut dari forum ini adalah adanya kelas pelatihan tematik dan sharing session konsultasi bisnis sesuai kebutuhan peserta,” jelasnya.

FGD ini juga mendengarkan sharing wirausaha yang disampaikan PMI Hongkong Ebta, Alin dan Umaroh, dan Mesti. Mereka telah menjalani usaha sebagai persiapan pulang di antaranya dengan menjalankan usaha butik, kos-kosan, ternak kambing, dan warung fried chicken. Kegiatan FGD ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam memberdayakan ekonomi anggota ‘Aisyiyah di luar negeri dan memperkuat jaringan wirausaha yang solid. PP ‘Aisyiyah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi berkomitmen untuk terus mendukung upaya pengembangan kapasitas dan keterampilan anggota melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan.